Ayam jawa super / ayam jowo super / ayam joper adalah ayam kampung yang berasal dari hasil persilangan antara ayam petelur dengan ayam kampung biasa. Karena itulah ada juga yang menyebutnya sebagai ayam kampung super. Inovasi ternak ayam ini diciptakan untuk mengatasi masalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan ayam kampung secara biasa. Dengan adanya inovasi teknologi peternakan ini maka hasil panen ayam kampung super hanya butuh waktu 55-60 hari. Lebih cepat dari ayam kampung biasa.
Daging ayam masih menjadi salah satu sumber protein hewani populer di masyarakat. Harganya masih terjangkau di semua kalangan masyarakat. Apalagi di tengah pandemi ini kita harus memenuhi kebutuhan gizi agar tubuh tetap sehat dan kuat serta tidak mudah diserang penyakit dan juga virus. Dan memang benar permintaan daging ayam termasuk daging ayam jawa super masih cukup tinggi dan cenderung meningkat. Semakin banyak rumah makan yang menyediakan olahan daging ayam jowo super.
Belajar Membangun Peternakan Ayam Jawa Super
Tingginya permintaan daging ayam kampung super berarti ada peluang besar bagi yang ingi membangun peternakan ayam joper. Namun tentunya hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada berbagai hal yang harus dipersiapan dan juga tahapan-tahapan yang harus dilalui jika ingin membangun peternakan ayam jawa super. Mari kita pelajari bersama.
Dalam beternak ayam jowo soper kita perlu memperhatikan penyediaan kandang ayam kampung super, jenis pakan dan imnum, serta perawatannya. Jika ingin meningkatkan produktivitas daging kita harus memelihara secara intensif. Kita perlu membuatkan kandang sesua dengan kategori usia ayam. Pakan dan minum harus sealalu tersedia dikandang. Untuk menjaga stamina dan kesehatan ayam, kita perlu melakukan pemberian suplement dan multivitamin. Tidak lupa juga dilakukan vaksinasi.
Kandang ternak ayam kampung super adalah tempat tinggal, tempat istirahat dan tempat berkembang biak bagi ayam jawa super. Oleh karena itu kita harus senantiasa menjaga kebersihan kandang ayam jowo super. Usahakan kandang ayam jowo super selalu dalam keadaan bersih, kering dan mendapat sinar matahari yang cukup. Sebaiknya untuk kandang DOC memiliki penghangat ruangan. Misalnya menggunakan lampu bolam. Ini untuk menghindari ayam mati akibat kedinginan. Sedangkan untuk kandang ayam usia 4-6 minggu kandangnya berbentuk postal. Jangan lupa dialasi litter dengan tinggi sekitar sepuluh centimeter.
Yang tidak kalah penting dengan penyiapan kandang ayam jawa super adalah pemilihan bibitnya. DOC ayam jowo super yang sehat memiliki ciri-ciri badan tegap, tidak cacat, metanya jernih, bulunya halus dan mengkilat. Berat DOC ayam joper sehat berkisar 40-50 gram per ekor. DOC ayam jantan biasanya berbadan lebih besar dibandingkan dengan yang betina. Memang sulit untuk memastikannya, namun biasanya memiliki perbandingan 50:50.
Sesampainya DOC ayam jawa super di kandang, istirahatkan terlebih dahulu. Berikan minuman berupa larutan air gula jawa kepada bibit ayam jowo super yang baru datang. DOC ayam joper cukup berikan makan berupa voer atau BR murni. Setelah ayam kampung super berumur 4 minggu barulah dapat diberi pakan tambahan seperti dedak, bekatul, jagung, dll. Jangan lupa pemberian suplemen agar ayam sehat dan cepat gemuk. Pemberian suplemen dan vitamin bisa melalui makanan dn minuman.
Kita perlu mengantisipasi adanya penyakit pada ayam jawa super yang kita pelihara. Biasnya penyakit ini disebabkan oleh kondisi kandang yang kurang terjaga. Kebersihannnya. Bisa juga akibat merebaknya wabah antar peternakan ayam di suatu daerah. Untuk itu Kadang perlu dijaga kebersihannya. Dan jangan lupa untuk memberikan vaksin pada ayam. Kita harus jeli melihat kondisi kesehatan ayam. Jika terlihat ada yang sakit harus segera dilakukan karantina. Tidakan karantina ini adalah agar penyakitnya tidak menular ke ayam yang lainnya.
Ayam jowo super dapat dipanen pada umur 55 – 60 hari. Ayam pada umur 8 minggu sudah berbobot 0,9 – 1 kg per ekor. Semakin intensif perawatannya maka akan semakin masimal perkembangannya. Bobot ayam bisa semakin tinggi. Jika perawatannya dengan cara tradisional mungkin bobotnya tidak akan mencapai bobot yang maksimal. Oleh karena itu kita perlu melakukan budidaya yang tepat dengan cara pemeliharaan yang intensif.

Tidak ada komentar