Telur ayam adalah salah satu pangan hasil peternakan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Telur ayam menjadi komoditas yang sangat mudah untuk didapatkan. Telur ayam memiliki rasa yang lezat dengan harga yang terjangkau. Banyak jenis olahan makanan yang bisa dibuat dari telur ayam. Telur ayam memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai sumber protein hewani. Hal ini menjadikan telur ayam memiliki banyak peminat. Ini adalah sebuah peluang bagi mereka yang tertarik untuk berbisnis peternakan ayam petelur.
Namun perlu diketahui bersama bahwa bisnis beternak ayam petelur tidaklah mudah. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan. Salah satu kendala dalam bisnis ternak ayam petelur adalah penyakit. Ayam sakit adalah salah satu momok menakutkan bagi para peternak ayam petelur. Nah apa saja penyakit yang sering menjangkiti ayam petelur? Mari kita belajar bersama-sama.
Ayam Petelur Sering Terjangkit Penyakit-penyakit Ini
1. Newcastle disease (ND)
ND atau penyakit tetelo merupakan penyakit yang cukup familiar di kalangan peternak ayam petelur dan peternak ayam yang lainnya. Penyakit ini bersumber dari virus. Angka kematian ayam yang terjangkit oleh virus ini mencapai 100%. Penularan penyakit ini juga sangat cepat. Membuat penyakit ini menjadi momok yang paling ditakuti oleh para peternak ayam. Ayam biasanya akan menunjukkan gejala pernafasan, gejala syaraf seperti sayap terkulai, kaki lumpuh, serta kepala atau leher terpuntir.
Biasanya ayam juga akan mengalami gejala pencernaan seperti diare, kotoran berwarna hijau. Jika ada ayam petelur yang sembuh dari penyakit ini, kualitas telurnya juga akan menurun. Bentuk dan warna permukaan abnormal, lalu putih telur menjadi encer. Sejauh ini belum ada satu jenis obat yang secara efektif dapat menyembuhkan ayang yang terserang penyakit ND. Pencegahan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan tindakan vaksinasi pada ayam.
2. Infeksi Bronchitis (IB)
IB merupakan penyakit akut pada ayam petelur. IB adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan ayam. IB biasanya dapat berlangsung selama lima hingga dua puluh satu hari. Angka kematian ayam petelur akibat IB adalah 0-40%. Penyakit ini tergolong sebagai penyakit yang mudah untuk menular. Sebaiknya pisahkan ayam yang terjangkit IB dari kelompoknya.
Infeksi bronchitis dapat menyerang ayam petelur pada semua kategori umur. IB akan membuat produktifitas telur menurun. Biasanya ayam yang terkena penyakit ini telurnya akan lembek, cangkang telur tidak normal, putih telurnya encer dan kuning telur mudah berpindah tempat atau tidak selalu di tengah. Sampai saat ini juga belum ada obat pasti untuk penyakit infeksi bronchitis. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan cara vaksinasi pada ayam petelur.
3. Pullorum
Pullorum merupakan penyakit yang menyerang ayam petelur dengan angka kematian yang tinggi. Biasanya ayam akan mengeluarkan berak berwarna putih. Berak putih ini disebabkan oleh salmonella pullorum. Penyakin ini dapat menyebabkan ayam kesulitan bernafas, dan terkadang mati mendadak. Kabar baiknya adalah penyakit pullorum dapat disembuhkan dengan antibiotik.
4. Egg Drop Syndrome (EDS)
Egg Drop Syndrome (EDS) adalah penyakit pada ayam petelur yang disebabkan oleh Avian Adenovirus tipe I. Penyakit EDS biasanya menyerang pada usia pertumbuhan dan usia bertelur. Sayanya tidak ada gejala yang sepesifik saat ayam terserang penyakit ini. Biasanya hanya terlihat ada warna kepucatan pada vial dan jengger. Ayam yang terserang EDS akan menghasilkan telur dengan cangkang tipis atau lembek bahkan bisa tanpa cangkang sama sekali. Penyembuhan ayam yang terjangkit EDS adalah dengan antibiotik. Namun untuk pencegahannya perlu dilakukan vaksinasi pada ayam petelur.
5. Avian Encephalomyelitis (AE)
Penyakit Avian Encephalomyelitis (AE) adalah penyakit pada ayam yang disebabkan oleh virus RNA dari family Picornaviridae. Penyakit ini mengakibatkan ayam mengalami penurunan jumlah produksi telur. Gejala ayam yang menderita AE antara lain tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi antar otot-otot kaki, sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi. Ayam juga akan mengalami tremor pada kepala dan leher, kemudaina ayam akan mengalami kelumpuhan bahkan kematian. Berikan pakan dengan tambahan vitamin dan elektrolit kepada ayam yang terserang penyakin ini. Sedangkan untuk pencegahannya perlu dilakukan vaksinasi.
Tidak ada komentar