Menu
Peternak Info

Kenali Perbedaan Daging Ayam Kampung dengan Pejantan

Tips Membedakan Daging Ayam Kampung dengan Daging Ayam Pejantan

Kita ketahui bersama jika sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam. Salah satu penyebabnya adalah karena daging ayam termasuk ke dalam salah satu jenis bahan makanan yang mudah untuk dijadikan berbagai macam olahan masakan. Cita rasa masakan yang diciptakan juga sangat lezat. Pasti akan ada banyak yang menyukainya.

Selain itu, daging ayam juga telah menjadi salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Daging ayam memiliki kandungan protein yang tinggi namun kandungan lemaknya cukup rendah jika dibandingkan dengan daging kambing dan daging sapi. Saat ini semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli dengan pentingnya pola hidup sehat dan gaya hidup sehat. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan atau masakan yang lebih sehat dan menyehatkan.

Salah satu makanan sehat adalah daging ayam. Terutama adalah daging ayam tampa lemak. Misalnya saja daging ayam pada bagian dada. Daging pada bagian dada biasanya lebih tinggi protein dan rendah lemak. Bahka sekarang banyak yang menjual daging ayam dada slice yang tanpa lemak. Akan lebih sehat lagi jika yang dimasak adalah daging ayam kampung. Memang daging ayam kampung terasa lebih alot, namun rasanya lebih gurih. Rasa yang lebih gurih dan dipercaya lebih sehat membuat daging ayam kampung banyak dicari meski harganya lebih mahal.

Namun kita perlu berhati-hati saat membeli daging ayam kampung. Jangan sampai kita salah membeli daging ayam. Karena ada jenis ayam yang dagingnya mirip dengan daging ayam kampung. Sekilas bentuk keduanya mirip dan sama-sama rendah lemak. Dia adalah daging ayam pejantan. Lalu, bagaimana cara membedakan daging ayam kampung dengan daging ayam pejantan? Mari kita simak tips berikut ini agar kita tidak salah membeli daging ayam.

Tips Membedakan Daging Ayam Kampung dengan Pejantan

Yang pertama dalah dari cara pemeliharaan ayam. Ayam pejantan adalah ayam petelur yang berkelamin jantan. Ayam ini dielihara dengan cara diberi vitamin khusus. Dagingnya padat hampir menyerupai daging ayam kampung. Biasanya dijadikan alternatif pengganti daging ayam kampung karena memiliki harga yang relatif lebih terjangkau. Sedangkan ayam kampung biasanya diumbar dan mencari makan sendiri, walapun saat ini juga semakin banyak peternakan ayam kampung. Tidak banyak pakan dan vitamin khusus yang diberikan kepada ayam kampung.

Yang kedua adalah dari struktur tulang ayam. Jika diperhatikan, setruktur tulang ayam kampung cenderung lebih panjang dibandingkan dengan ayam pejantan. Selain itu kita juga dapat melihat perbedaan pada warna kakinya. Dimana rata-rata ayam kampung memiliki warna yang cenderung gelap atau kehitaman. Sedangkan kaki pada ayam penjantan cenderung memiliki warna putih seperti pada ayam potong.

Yang ketiga kita dapat membedakan daging ayam kampung dengan daging ayam pejantan dari warna kulitnya. Jika dilihat dengan seksama, maka kulit ayam kampung agak kekuningan dan tidak mudah sobek. Sedangkan kulit ayam pejantan warnanya lebih putih bersih. Kulit ayam pejantan sangat mirip dengan kulit ayam broiler atau ayam potong.

Kita juga dapat membedakan antara daging ayam kampung dengan daging ayam pejantan dari warna dan tekstur dagingnya. Karena sudah jelas jika daging ayam kampung memiliki tekstur yang padat atau tidak lembek jika ditekan. Warnanya juga cenderung lebih gelap, bahkan terkadang agak kemerahan atau kehitaman. Selain itu kandungan lemaknya juga sangat sedikit. Sedangkan daging ayam pejantan lebih mengkilap dan saat ditekan terasa lembek atau lebih empuk. Tekstur yang empuk ini biasanya dikarenakan ayam pejantan dipotong dalam usia yang tergolong masih muda.

Tidak ada komentar